
Selamat tinggal,inilah puisi
Yang ku tulis dengan darah mimpi
Disaat malam terluka oleh tusukan
Kaca cinta,pedihnya hati.
Lupakanlah pertemuan semusim
Bakal menjadi kenangan
Milik sejarah dan di kamar waktu
segalanya berdebu,pahitnya rindu.
Usahlah menangis.kita sudah
Terlalu dewasa untuk berputus asa
Pertemuan mungkin berulang lagi
Sekiranya di takdirkan,berdoalah
Selamat tinggal,inilah puisi
Yang ku tulis di saat Disember
Menitiskan air mata,tetapi kau
Janganlah berhiba ya...
Selamat Tinggal.
No comments:
Post a Comment